Bahkan hanya dengan melakukan sebuah analisis kompetitif yang simpel, dapat membuat Anda unggul terhadap kebanyakan bisnis kecil atau bisnis online lainnya. Melakukan analisis kompetitif juga dapat membantu Anda membuat strategi bisnis Anda.
Berikut adalah 6 langkah untuk melakukannya :
1) Mulai dengan pertanyaan “Mengapa customer membeli suatu produk?” Bayangkanlah customer ideal Anda ingin membeli sebuah produk. Customer tidak selalu langsung mencari “produk Anda”, terlebih jika produk Anda merupakan ide baru. Mereka mencari sebuah produk sebagai solusi untuk masalah mereka atau memenuhi keinginan mereka.
Jadi mulailah menanyakan diri Anda : Mengapa pelanggan saya membeli suatu produk? Apa motivasi mereka? Apa yang ingin mereka dapatkan? Hasil seperti apa yang mereka harapkan?
2) Lanjutkan ke pertanyaan “Apa yang harus dibeli?” Dimulai dari suatu masalah atau keinginan yang mereka miliki, mereka biasanya akan melakukan riset online. Orang-orang biasanya mencari suatu jenis produk spesifik, nama produk atau jenis masalahnya.
Contohnya, saya mempunyai bintik-bintik di wajah dan ingin menutupinya. Kemungkinan saya akan menggunakan kata kunci (keyword) ”cara menyembuhkan jerawat” apabila saya tidak tahu nama jenis produknya. Jika saya tahu jenis produknya tapi belum tahu merek apa yang dicari, saya mungkin akan menggunakan kata kunci “concealer”. Ada juga yang sudah tahu persis nama produknya dan mencari dengan kata kunci “Benefit Cosmetics Erase Paste”.
Buatlah sebuah hipotesis mengenai kata kunci apa yang mungkin digunakan oleh pelanggan ideal Anda untuk mencari produk. Anda dapat menggunakan bantuan tools seperti Google Keyword, Long Tail Pro, Hit Tail, Market Samurai, dan sebagainya.
3) Buatlah daftar alternatif produk Anda Setelah Anda menemukan kata kunci yang digunakan oleh customer Anda dan mencoba mencarinya sendiri di Google, Anda akan menemukan nama-nama produk yang muncul pada daftar hasil pencarian. Buatlah daftar alternatif untuk produk atau jasa Anda yang Anda temukan pada search engine.
Temukanlah kompetitor utama yang produknya paling sering dipilih oleh pelanggan Anda, yang tidak lain adalah alternatif terbaik di kategori produk Anda. Terkadang terlihat jelas kompetitor mana yang paling berat untuk dilawan, namun Anda dapat memastikannya dengan mengecek volume pencariannya di Keyword Planner.
Misalnya, Anda membuat website yang menjual parfum original dan salah satu kompetitor berat Anda adalah rumahparfum.com. Anda dapat mencarinya di Google Keyword Planner untuk kata kunci “rumah parfum”. Biasanya kompetitor yang kuat mempunyai search volume yang tinggi. Contohnya kata kunci “rumah parfum” memiliki volume pencarian lebih tinggi, yaitu sebesar 6.600, dibandingkan dengan volume pencarian kata kunci “parfum original” yang hanya sebesar 4.400.
4) Lanjutkan dengan pertanyaan “Mengapa customer memilih suatu produk?” Bandingkan fitur-fitur antar produk Anda dengan alternatifnya. Anda perlu menentukan fitur mana yang paling penting. Temukanlah iklan kompetitor atau brosur marketing mereka (online page maupun brosur kertas offline). Jika kompetitor Anda tahu persis apa yang dilakukannya dan dengan asumsi mereka secerdas Anda, mereka akan menyebutkan fitur-fitur yang terpenting bagi pelanggannya dan mungkin hanya 3-5 fitur utama yang terpenting.
Setelah Anda membuat daftar fitur yang tangible, selanjutnya lihatlah fitur-fitur mereka yang intangible. Contohnya seperti garansi, ketentuan refund, kecepatan pengiriman yang dijanjikan dan sebagainya.
5) Tentukan kelemahan Kompetitor Anda Banyak website yang menjadi tempat pelanggan mereview (mengulas) produk kompetitor Anda. Mulai dari website review, forum, maupun toko online yang menyediakan kolom review. Lihatlah dengan seksama, khususnya pada review yang memiliki nilai sempurna (bintang 5), maupun review dari customer yang kecewa (bintang 2 atau 1). Review ini sering mengandung komentar tentang apa yang pelanggan suka dan tidak suka tentang produk-produk tersebut.
Temukan juga media sosial kompetitor Anda dan bacalah isinya. Social media sering digunakan oleh customer untuk menjawab komplain produk atau jasa.
Hadapilah kenyataan bahwa produk baru Anda belum tentu dapat mengalahkan kekuatan dari kompetitor. Untuk itu Anda dapat mencari kelemahan dari kompetitor dan salah satu caranya adalah dengan mencari komplain dan review dari pelanggan yang kecewa.
6) Kenali Kompetitor Anda secara personal Jadilah pelanggan kompetitor Anda. Perhatikan proses seorang pelanggan ketika membeli produk kompetitor Anda. Anda dapat mencoba menjadi seorang pelanggan yang bimbang dan ragu untuk melihat bagaimana kompetitor merespon dan menghadapi pelanggan seperti itu.
Ketika Anda telah melalui proses tersebut, Anda akan mendapatkan insight dan mulai mengetahui bagaimana cara mereka mendapatkan pelanggan dan seperti apa bisnis model mereka.
Hal ini juga dilakukan oleh founder BerryKitchen ketika pertama kali membuat bisnis online catering. Ia mencoba satu persatu catering yang ada di Jakarta pada awal membangun usaha online cateringnya.
Demikian 6 langkah sederhana yang dapat membantu Anda menemukan informasi berharga untuk memenangkan persaingan.
Baca Juga
Hasil Survey dari 509 Bisnis Menjawab Pertanyaan Bagaimana Cara Supaya 1 Orang Customer Membeli LEBIH SERING atau LEBIH BANYAK dari Toko Online Anda
Memulai Bisnis Online : 4 Hal Utama yang Harus diperhatikan ketika Membuat B2C eCommerce oleh @ramadhonanto
Cara Membuat Toko Online : Cara untuk Memilih Model Bisnis Toko Online yang Cocok Bagi Anda