Demand
Dalam ecommerce, demand diukur dengan jumlah orang yang melakukan pencarian produk tertentu setiap hari. Tetapi kita tidak bisa hanya melihat dari jumlah pencarian yang mentah saja. Kita juga harus mempertimbangkan : a) Seberapa targeted pencarian yang dilakukan b) Tinggi tidaknya intention to buy (minat membeli) dari si pencari.
Yang dimaksud “targeted search” adalah sebuah search yang spesifik. Secara umum targeted search memiliki panjang 2 kata atau lebih. Contohnya “blackberry Gemini 8520″ lebih targeted daripada “blackberry”.
Targeted search biasanya mengandung nama brand dan spesifikasi produk (ukuran, warna, model, fitur).
Apabila kita bicara tentang keinginan untuk membeli (intent of search), kita fokus pada tujuan mereka melakukan pencarian. Apakah orang yang melakukan pencarian memiliki rencana untuk melakukan pembelian ? atau ia hanya melakukan browsing atau window shopping? atau mungkin ia sedang melakukan riset produk.
Gunakanlah common sense untuk mengevaluasi sebuah frase keyword dan tentukan apakah mungkin si searcher sedang dalam “buying mode” ketika ia melakukan search.
Indikasi bagus bahwa ia siap membeli adalah apabila dalam keyword searchnya mengandung “buying words” seperti “beli”, “diskon”, “murah” dsb.
Kesimpulannya, sebuah product yang memiliki demand tinggi adalah produk yang memiliki intent to buy tinggi atau keinginan tinggi dari searcher untuk membeli. Jangan meremehkan pentingnya intent to buy dari searcher dan seberapa targeted keyword searchnya.
Lebih penting 100 orang yang melakukan search “Blackberry Gemini 8250 murah” daripada 1000 orang yang melakukan search “Blackberry.”
SupplyBerbicara tentang supply dari ecommerce, banyak yang berpikir tentang jumlah / kuantitas dari retailers (jumlah kompetitor). Tetapi dalam ecommerce, yang penting bukan kuantitas dari kompetitor. Tetapi, seberapa kuat mereka?
Kenapa ?
Karena kita perlu tahu seberapa sulit untuk melewati mereka dalam Google search results. Jika Anda bisa melewati mereka dalam SERP (Search Engine Result Page) Anda bisa mengalahkan mereka.
Anda pasti sudah mendengar “location, location, location” yang sering di-quote di bisnis real estate. Jika Anda ingin mendapatkan exposure dan menarik customers, Anda harus memiliki toko di jalan yang paling besar dan ramai, bukan lokasi di bagian belakang gang paling sepi.
Apa kaitannya dengan ecommerce? “Lokasi” adalah bagaimana toko Anda diranking di search engine seperti Google. Memiliki website yang muncul di posisi 2-3 teratas ketika seseorang melakukan pencarian adalah seperti memiliki toko di pinggir jalan ramai.
Sebaliknya, memiliki website yang muncul di halaman 40 atau 10 Google itu seperti memiliki toko di belakang gang yang sepi.
Ketika membicarakan supply ecommerce, kita memikirkan tentang seberapa kuat kompetitor kita… lebih spesifik lagi, yang muncul di page 1 Google !
Baca Juga :
Cara membuat toko online : cara mencari supplier toko online
Cara membuat toko online : Daftar ide produk untuk toko online
Cara membuat toko online : Kenapa harus ecommerce
Cara Membuat Toko Online : Memahami Demand dan Supply di Ecommerce
Cara Membuat Toko Online : 3 Faktor Kunci Dalam Memilih Niche Pasar