Ini lah yang membuat berinvestasi di properti cenderung selalu untung. Baik di dalam negeri maupun luar negeri, sektor properti selalu punya prospek cerah.
Sebagai contoh di Sydney, Australia, pertumbuhannya rata-rata mencapai 20-30% per tahun.Crown Group Country Director of Indonesia Michael Ginarto mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi di properti.
Hal ini dilakukan sebagai panduan agar tak salah menentukan pilihan dalam berinvestasi."Penentuan lokasi ini nomor satu. Contohnya kenapa Sudirman lebih mahal daripada Ciledug, ya karena lokasinya Sudirman dekat pusat kota, perdagangan, perbelanjaan, transportasi umum mudah, aman, lingkungan mendukung,"
katanya saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, Senin (21/7/2014) malam.Selain lokasi, Michael menyebutkan memilih pengembang atau developer sangat dianjurkan.
Pengembang properti yang memiliki latar belakang baik dan sudah punya pengalaman dipastikan lebih mampu memberikan jenis properti yang juga baik."Developer jangan yang baru mulai nanti jadi kelinci percobaan.
Lihat track record, bagaimana dia dalam penyediaan properti selama ini. Developer berpengalaman biasanya memberi fasilitas lebih, keuangan stabil, kalau pun nantinya mau dijual lagi nilai jual lebih baik karena sudah punya nama," paparnya.Michael juga mengungkapkan, properti yang memiliki keunikan dibanding yang lain punya nilai jual yang lebih tinggi. "
Kalau rumahnya sama dengan yang lain ya nggak bisa mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi. Jadi harus ada nilai tambah. Misalnya rumah di atas mal, itu pasti lebih menarik dan nilai jualnya lebih tinggi dibanding rumah biasa," terangnya.
Michael juga menyebutkan, penentuan waktu dalam membeli properti juga menjadi salah satu cara agar mendapatkan harga yang lebih rendah.
"Timing kalau kita berinvestasi ini nggak kalah pentingnya sama lokasi. Kapan? Pas perdana karena nilai properti itu akan terus naik dari waktu ke waktu," tuturnya.
Selain itu, regulasi dan pendanaan juga patut diperhatikan. Pilih negara yang kondisi ekonominya stabil. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan investasi properti.
"Regulasi dan pendanaan juga penting. Regulasi secara makro ekonomi, negara tujuan investasi stabil, ke depan bagus nggak. Umumnya kenaikan negara berkembang lebih cepat karena selalu ada pengadaan proyek, di mana proyek bergerak semakin bagus," ucap Michael.