Berikut ini adalah beberapa contohnya yang dipaparkan oleh Josh Koppelman dari First Round Venture, perusahaan seed investment di Silicon Valley.
- Keputusan Twitter untuk tidak memiliki jumlah notifikasi read/unread, hasilnya kita tidak jenuh dengan banyak notifikasi dan tweet yang kita lihat berjalan dengan cepat.
- Keputusan uber yang tidak memperbolehkan user menjadwalkan jemputan di depan, hasilnya : fokus pada availability dan likuiditas 24/7
- Instagram tidak memperbolehkan external link untuk melihat foto di luar aplikasi Instagram, hasilnya : user mengkonsumsi semua konten di app.
- Pinterest memperbolehkan external link untuk setiap pin yang dibuat, hasilnya : user melihat Pinterest sebagai koleksi dari external konten, berbeda dengan Instagram.
- Path membatasi jumlah pertemanan hanya 150 (sekarang 500), hasilnya : membatasi jumlah teman = diskusi yang lebih intimate dan transparan.
- Ketika Anda berpikir perusahaan game menginginkan gameplay lebih banyak, Zynga memutuskan untuk membatasinya (hasilnya : meningkatkan Lifetime Value – user bermain terus). Notes : “gameplay” ini adalah variasi jenis permainan/misi dalam game. Game Zynga dikenal hanya memiliki sedikit variasi permainan tetapi memiliki level yang banyak.
- Facebook di awal berdirinya hanya membatasi user yang menggunakan domain email universitas.
- Di awal berdirinya Facebook hanya bisa dibuka oleh mahasiswa kampus Harvard, Facebook akan membuka akses untuk kampus lain apabila di universitas tersebut memiliki request yang cukup banyak (lebih dari 20% mahasiswa).
- Whatsapp tidak memiliki username.
- Google membuang segala sesuatu di search enginenya kecuali search box.
- Linkedin membatasi degree of network sampai batas tertentu (hasilnya : insentif kuat untuk mengembangkan network).
- Single button di iPhone, Single textbox di Google.
- Producthunt.com, startup yang meng-create conversation tentang produk-produk teknologi baru mengkurasi member komunitas tertentu yang bisa melakukan posting untuk menghindari dilution value (penurunan kualitas diskusi).
- Instagram melaunching product iPhone-first, tanpa website.
- Groupon dari awal memiliki email wall di websitenya untuk membangun ide daily deals yang dikirimkan lewat email.
- Linkedin awalnya tidak membuat banyak fitur untuk foto profile user atau fitur add more photos, membantu profile user terlihat lebih profesional, tidak terlalu social seperti Facebook.