Mendapat keuntungan yang banyak membuat om William berfikir bahwa perusahan ini tidak hanya memasok kendaraan , namun juga mulai merakit sendiri . Contoh beberapa rakitan otomotif alat besar seperti mesin fotokopi xerox , sepeda motor Honda , Daihatsu , hingga Toyota .Dari usaha itu semua berjalan lancar sesuai yang diinginkan , bidang satu ini menjadi ‘’ Lahan Uang “ dari PT Astra Internasional .
Bisnis yang dirintis Astra yang lainnya yakni di bidang pertanian , om William mengambil di sektor pertanian kelapa sawit di daerah Lampung . Beliau memilih sektor pertanian dikarenakan ini adalah salah satu gagasan untuk bisa meningkatkan wirausahawan di Indonesia .
Selain di sektor pertanian perusahaan ini juga mengambil bisnis untuk melebarkan sayapnya di bidnag perbankan . Berbeda dengan bisnis pertamanya , di sektor perbankan ini William mempercayakan anak pertamanya Edward Soerydjaya . Cuma , karena kecerobohan Edward dalam menjalankan roda usaha perbankan mengalami kerugian . Akibatnya bank ini dilanda hutang yang lumayan cukup banyak , hingga akhirnya dengan berat htai William melepas kepemilikannya di Astra guna untuk melunasi hutang di bank tersebut .
Mendengar berita kepemilikan Astra telah terjual , banyak spekulasi yang berkembang bahwa Om William terpaksa dan tidak ikhlas menjual sahamnya di Astra . Spekulasi ini banyak dipecaya orang adalah rekayasa Pemerintah untuk menjatuhkan Om William . Namun beliau dengan rendah hati berkata bahwa dia tidak merasa terkorbankan oleh sistem , karena dia beranggapan semua ini adalah konsekuensi dalam berbisnis .
Beliau percaya pada keyakinanya bahwa Tuhan sudah mengatur jalan dalam bisnisnya . Karena saat ini dia fokus pada Astra , bagaimana beliau bisa menjadikan Astra sebagai salah satu agen pertumbuhan ekonomi sosial di Indonesia yang membuka lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan .